St. Petersburg, Rusia — 20 Juni 2025
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan kekhawatiran mendalam bahwa meningkatnya eskalasi antara Israel dan Iran dapat dengan cepat memicu konflik global, bahkan menuju Perang Dunia III. Hal ini disampaikan Putin saat menghadiri forum ekonomi di St. Petersburg
Putin menyoroti berbagai potensi konflik yang tengah berkembang, termasuk perang Rusia melawan Ukraina serta serangan baru-baru ini terhadap fasilitas nuklir Iran, di mana terdapat kehadiran teknisi asal Rusia. “Situasinya mengkhawatirkan… ada banyak potensi konflik, yang tumbuh di depan mata, dan hal ini langsung bersinggungan dengan kita,” ujarnya . Dia mendesak pencarian solusi damai dalam berbagai arah untuk meredam ketegangan global.
🛡️ Detonator Eskalasi Terbaru
- Sejak 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan udara dan laut terhadap fasilitas nuklir Iran—mencakup Natanz, Fordow, dan Esfahan—menggunakan bom bunker dan rudal Tomahawk
- Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, termasuk serangan besar-besaran dengan lebih dari 300 drone/rudal, meski sebagian besar berhasil dihalau Iron Dome .
- Para pemimpin dunia, termasuk AS, China, dan Rusia, mendesak de-eskalasi. Sejumlah pakar memperingatkan risiko lebih jauh, seperti penutupan Selat Hormuz yang dapat mengganggu pasokan minyak dunia .
🧭 Sikap Rusia di Tengah Konflik
- Rusia mengutuk keras serangan terhadap Iran dan menyebutnya pelanggaran hukum internasional
- Dmitry Medvedev, Ketua Dewan Keamanan Rusia, menuduh Amerika Serikat melemahkan nonproliferasi nuklir dan memperingatkan negara lain siap membantu Iran memperkuat program nuklirnya sebagai respons
- Presiden Putin juga menawarkan diri sebagai mediator yang netral
🌍 Potensi Dampak Global
- Menurut Putin, konflik Timur Tengah kini berada di “ambang,” dan dunia perlu waspada agar tak “tergelincir” menjadi konflik global .
- Media Rusia juga telah memperingatkan kemungkinan perang nuklir, di mana Moskow berada hanya “milimeter” dari bencana nuklir jika ketegangan tidak ditahan .
- Beberapa figur pro-Kremlin bahkan menyebut bahwa Perang Dunia III “pasti” akan dimulai di Timur Tengah, tergantung pada keputusan pemerintahan AS saat ini .