
Moskow, 23 Juni 2025 — Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pernyataan tegas terkait meningkatnya konflik antara Iran dan koalisi Amerika Serikat–Israel. Dalam pidato terbarunya yang disiarkan oleh televisi nasional Rusia, Putin menegaskan bahwa Rusia akan “selalu berdiri di pihak rakyat Iran” dalam menghadapi tekanan militer dan ekonomi dari kekuatan Barat, khususnya AS dan Israel.
Pernyataan ini muncul di tengah memanasnya situasi di Timur Tengah setelah serangan udara Israel terhadap beberapa fasilitas nuklir Iran, yang dibalas Teheran dengan peluncuran ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Putin: “Kami Bersama Rakyat Iran”
Dalam video berdurasi 8 menit yang ditayangkan oleh saluran RT dan dikutip oleh berbagai media internasional, Putin menyampaikan:
“Rusia tidak akan tinggal diam ketika negara sahabat seperti Iran menjadi korban agresi sepihak. Kami tidak mencari perang, tetapi kami akan membantu rakyat Iran mempertahankan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri, termasuk dalam pengembangan teknologi nuklir damai.”
Putin juga menyebutkan bahwa Rusia mendukung prinsip non-intervensi dan menyalahkan “provokasi sistematis dari pihak Amerika Serikat dan sekutunya” atas ketegangan saat ini.
Dukungan Bukan Militer, Tapi Strategis
Meski menegaskan dukungan untuk rakyat Iran, Kremlin menekankan bahwa Rusia tidak berencana mengirim pasukan atau dukungan militer langsung. Sebaliknya, bentuk bantuan yang dimaksud bersifat strategis dan diplomatik, mencakup:
- Perlindungan terhadap teknisi Rusia yang bekerja di fasilitas nuklir Iran
- Pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis ke wilayah terdampak
- Upaya diplomatik melalui Dewan Keamanan PBB
- Dukungan teknologi untuk pengembangan energi nuklir damai
Kepala Staf Kremlin menyebut bantuan ini sebagai bagian dari “koalisi stabilitas multipolar”, yang dimaksudkan untuk menghadang dominasi unilateralisme dalam urusan global.
Pernyataan Putin ini menuai beragam respons. Pihak Iran menyambut hangat dukungan tersebut, menyebut Rusia sebagai “mitra sejati” di tengah krisis. Sementara itu, AS dan Israel memperingatkan bahwa segala bentuk bantuan terhadap Iran yang dapat mempercepat pengayaan uranium akan dianggap sebagai bentuk “provokasi serius”.
Pejabat Gedung Putih menyatakan:
“Kami mengawasi dengan ketat semua aktivitas militer dan teknis di kawasan. Segala bentuk dukungan terhadap program nuklir Iran harus sesuai dengan perjanjian internasional.”